Experimen Medis Paling Mengerikan di Dunia
OkkeNews - Kemajuan medis telah menyelamatkan banyak nyawa, tapi kadang-kadang para ilmuwan menemukan terobosan tersebut bertentangan dengan etika. Dan berbagai uji coba dilakukan dengan menjadikan manusia sebagai 'kelinci' percobaan.
Baru-baru ini, pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan permintaan maaf secara resmi ke Guatemala, atas eksperimen dilakukan di sana pada tahun 1940-an, yang menginfeksi tahanan dan pasien gangguan jiwa dengan sifilis.
Proyek Guatemala adalah salah satu dari banyak percobaan yang mengerikan, yang dilakukan atas nama penemuan obat. Padasaat itu, beberapa penyimpangan etika tersebut dibenarkan. Berikut adalah tujuh eksperimen terburuk, dengan subyeknya adalah manusia dalam sejarah.
1. Studi Tuskegee
Studi paling terkenal dalam etika kedokteran di Amerika Serikat, berlangsung selama 40 tahun. Pada tahun 1932, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan Amerika meluncurkan sebuah studi tentang efek kesehatan dari sifilis yang tidak diobati. Sayangnya bagi peserta tanpa disadari, mereka tidak diobati sifilis.
Para peneliti melacak perkembangan penyakit pada 399 laki-laki kulit hitam di Alabama (201 pria sehat juga diikutkan), mengatakan bahwa mereka sedang dirawat karena "darah buruk." Bahkan, orang-orang tidak pernah mendapat perawatan yang memadai, bahkan pada tahun 1947 ketika penisilin menjadi obat pilihan untuk mengobati sifilis.
2.Budak Sebagai Kelinci Percobaan Operasi Persalinan
Bapak Ginekologi Modern, J. Marion Sims, banyak memperoleh ketenaran dengan melakukan operasi eksperimental terhadap wanita budak. Sims tetap menjadi tokoh kontroversial sampai hari ini karena kondisi wanita yang mendapatkan perlakuan fistula vesico-vagina, menyebabkan penderitaan yang mengerikan.
Dalam sebuah kuliah tahun 1857, Sims melakukan operasi tanpa anestesi dengan alasan anestesi baru saja ditemukan sehingga masih dipertanyakan manfaatnya dan Sims percaya operasi tidak cukup menyakitkan untuk membenarkan keyakinannya.
Para penentangnya mempertanyakan apakah pasien Sims diberikan kebebasan atau tidak untuk memilih dan menyetujui cara operasi yang diinginkan ? Profesor Kerja Sosial Durrenda Ojanuga di University of Alabama dalam Journal of Medical Ethics tahun 1993 mengatakan bahwa Sims telah memanipulasi lembaga sosial urusan perbudakan untuk melakukan eksperimentasi terhadap manusia dan tidak tidak dapat diterima.
3.Unit 731(japans Unit 731)
Sepanjang tahun 1930-an dan 1940-an, Tentara Kekaisaran Jepang melakukan perang biologis dan tes medis terhadap penduduk sipil di Cina. Jumlah korban tewas dari eksperimen brutal tersebut tidak diketahui, tetapi ada kemungkinan sebanyak 200.000 orang telah meninggal, menurut laporan New York Times tahun 1995.
Di antara kekejaman yang dilakukan adalah dengan menjadikan kota-kota di Cina sebagai lumbung wabah kolera, tipus dan kutu busuk yang sangat menular. Para tahanan diperintahkan berbaris dalam cuaca dingin dan dilakukan eksperimen terhadap mereka untuk menentukan pengobatan terbaik bagi radang dingin. Mantan anggota unit 731 mengatakan kepada media bahwa para tahanan dimasukkan dalam kamar gas racun dengan tekanan udara tertentu sampai mata mereka muncul keluar dan membedah mereka dalam kondisi setengah sadar.
4. Operasi Kelamin Tanpa Bius
J. Marion Sims dihormati banyak orang karena menjadi pelopor ginekologi Amerika. Sims pernah melakukan bedah ekstensif kepada beberapa budak perempuan Afrika-Amerika selama tahun 1840-an. Penelitian selama 3 tahun itu fokus pada fistula vesikovaginal yakni kondisi tak normal pada saluran kandung kemih dan vagina. Gilanya, Sims melakukan operasi kepada pasiennya itu tanpa dibius.
Seorang pasien yakni Anarcha melakukan 30 kali operasi sampai akhirnya Sims mendapatkan hasil penelitian gilanya. Namun sepertinya tak hanya itu hal gila yang pernah dilakukan Sims, dia pernah mencoba menyembuhkan bayi seorang budak yang menderita Trismus dengan cara menusuk tengkoraknya.
5. Kulit Dikeraskan
Seorang ahli Dermatologi, Albert Kligman menjalankan program percobaan yang komprehensif kepada para narapidana penjara Holmesburg pada tahun 1960-an. Dalam salah satu percobaan, Angkatan Darat Amerika Serikat menjadi sponsor di mana mereka mencari cara untuk bisa mengeraskan kulit. Secara teori, kulit yang lebih keras akan melindungi tentara dari iritasi kimia saat berada dalam pertempuran.
Kligman memakai berbagai bahan kimia untuk penelitiannya dan memulai mencari kelinci percobaan yakni para narapidana. Para ‘korban’ tidak diperitahu saat terlibat awalnya, bisa ditebak, ramuan yang dibuat Kligman membuat banyak dari mereka mengalami kulit melepuh dan luka bakar parah. Kegemparan publik memaksa Kligman menghentikannya.
6. Studi Sifilis di Guatemala (Guatemala syphilis study)
Banyak orang merasa tidak yakin kalau pemerintah sengaja memberikan infeksi sifilis terhadap para peserta Tuskegee. Tetapi semuanya menjadi terbuka setelah Profesor Susan Reverby dari Wellesley College mengeluarkan hasil temuannya yang menyatakan peneliti US Public Health Service memang sengaja melakukannya. Reverby mengungkapkan bahwa antara tahun 1946-1948 penelitian yang disponsori oleh pemerintah AS dan Guatemala telah sengaja memberikan infeksi sifilis kepada tahanan dan pasien rumah sakit jiwa di Guatemala.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji bahan kimia dalam rangka mencegah penyebaran penyakit. Para peneliti menginfeksi subyek dengan cara membayar mereka untuk melakukan hubungan seks dengan pelacur yang terinfeksi, penularan melalui kulit penis dan memasukkan bakteri sipilis pada luka.
Memang mereka yang terkena sifilis diberikan penisilin sebagai langkah pengobatan, tetapi Reverby tidak menemukan catatan yang mengindikasikan adanya tindak lanjut atau informasi lengkap dari para peserta. Pada 1 Oktober 2010, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dan Menteri Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat Kathleen Sebelius mengeluarkan pernyataan bersama yang berisi permohonan maaf dan penyesalan atas dampak penelitian tersebut.
0 Response to "Experimen Medis Paling Mengerikan di Dunia"
Posting Komentar